Minggu, 07 November 2010

Biodata Tim Juri.


 Inilah Tim Juri Kami

1.      Wardjito Soeharso.
Lulusan Fak.Sastra UNPID (1983) ini aktif menulis Puisi dan Naskah Drama. Puisi-puisinya pernah dibukukan dalam antologi :
a.       Mendung Diatas Kota Semarang (1983),
b.      Puisi PenulisMuda (2007),
c.       Phantazy Poetica (2010).

Dan bukunya yang telah terbit :
a.       Penerbitan di Indonesia, dari Undang-Undang Sampai Kode Etik (1993),
b.      Yuk! Nulis Puisi (2009),
c.    Yuk! Nulis Artikel (2009).
Memperoleh Master of Science di College Of Comumunication, Boston University, USA. Sekarang sibuk sebagai penggiat komunitas dengan mengelolah portal web : www.penulismuda.com disamping bekerja sebagai Widyaswara di Badan Diklat Prov.Jateng.

2.      Pion Ratulolly.
Mahasiswa semester 7 FKIP Bahasa, Jurusan Sastra Indonesia dan Daerah Universitas Nusa Cendana - Kupang. Puisi, Cerpen dan Opininya dimuat oleh Surat Kabar Harian Pos Kupang. Beberapa kali menjadi penulis dan sutradara drama diantaranya :
a.       Wasiat tak tertunaikan (di Kupang),
b.      Stop Stigma ODHA (di Kupang),
c.       Caleg Oplosan (di Kupang dan Lamahala-Flores Timur),
d.      Prahara Dihujung Pernikahan (RoadShow 3 Pulau Flobamora : Timor, Adonara, dan  Lembata),
e.       Kampus Kelas Ekonomi, Bisnis dan VIP (di Kupang),
f.       Kejatuhan Adam (di Kupang),
g.      Harga Diri, Harga Mati (di Kupang),
h.      Tentang Ibu (di Kupang).
mengikuti lomba baca puisi Mahasiswa Tingkat Nasional dalam Pekan Seni Mahasiswa Nasional (PEKSIMINAS) IX (di Jambi – Juli,2008).
Aktif sebagai anggota dan pengurus dalam Komunitas Seni diantaranya : Pendiri sekaligus Manajer - Laskar Sastra Kupang Management, Sanggar Tulang-Tukang Berantakan, Rumah Poetica.

Novel “atma” Putih Cinta Lamahala Kupang adalah novel pertamanya dan menyusul novel  “Gading Yang Retak” dan Antologi Puisi Syair Para Pencari-Mu : Refleksi Mahhabah.

3.      Hamberan Syabana.
Hamberan Syahbana lahir di Banjarmasin Kalimantan Selatan 14 Juli 1948. Mulai menulis sejak tahun 1969. Dalam kesehariannya sebagai pensiunan guru SMPN 12 Banjarmasin, ia selalu membaca menambah ilmu pengetahuan memperluas wawasan sambil menulis yang berkaitan dengan sastra.

Penulis ini mulai mengenal dunia sastra sejak 1969 saat bergabung dalam Sanggar  Pelajar Kerikil Tajam Banjarmasin sekaligus sebagai Ketua Departemen Seni Sastra. Dulunya sering menggunakan nama pena HS Bram Dibasuwinda. Hamberan Syahbana disamping dikenal sebagai penulis essei, ia juga penulis cerpen, puisi, naskah drama. Dalam dunia teater ia juga seorang pemain teater, sutradara teater, juga konsultan pagelaran teater. Tulisan-tulisannya dimuat di SKH Banjarmasin Post, SKH Dinamika Banjarmasin, SKH Media Masyarakat Banjarmasin, SKH Dinamika Berita Banjarmasin. SKH Pelita Jakarta, Buletin Bandarmasih (Dewan Kesenian Kalimantan Selatan)

Puisinya dimuat dalam Antologi Bersama
a. AIR BAH (Yayasan Sanggar Budaya Kalsel, 1974).
b. Panorama (Dewan Kesenian Kalimantan Selatan, 1974).
c. Kampung Bukit Batu Mandiangin (Sanggar Pelajar Kerikil tajam Banjarmasin, 1975).
d.La Ventre de Kandangan (Kandangan, 2004).

Sekarang penulis dan pengasuh Serial Essei Menikmati Puisi Dunia Maya di Jejaring Sosial Facebook.

Karyanya dalam bentuk Naskah Drama antara lain: Hitamnya Hitam Putihnya Putih, Dongeng Kemilau, Dimana Lelaki Itu, Malam Perburuan, Galuh, Menembus Kelam, Demi Kemerdekaan, Menyeruak Tantangan.

Dia juga aktif di organisasi Kesenian antara lain sebagai:
1. Ketua Departemen Seni Sastra Sanggar Pelajar Kerikil Tajam Banjarmasin (1970),
2. Sekretaris Sanggar Pelajar Kerikil Tajam Banjarmasin (1972),
3. Ketua Departemen Kesenian Dema Unlam (1975)
4. Wakil Sekretaris Dewan Kesenian Kalimantan Selatan (1976),
5. Komisaris Bidang Sastra Badan Kordinasi Kesenian Indonesia (BKKNI) Kalimantan Selatan (1978),
6. Komisaris Bidang Sastra BKKNI Kabupaten Hulu Sungai Selatan (1980).

Sewaktu menjabat sebagai Kombid Sastra BKKNI Kalsel Hamberan Syahbana sempat mengagas berdirinya Himpunan Seniman Sastra (HIMSI) Kalimantan Selatan (1978)

Atas pengabdiannya di dunia Sastra di Kalimantan Selatan sejak tahun 1969 sampai dengan 2010. Pada tanggal 8 September 2010 ia menerima Penghargaan Hadiah Seni dari Gubernur Kalimantan Selatan.

4.      M Aan Mansyur.

lahir di sebuah desa kecil bernama desa biru, di sulawesi selatan. sehari-hari jadi pustakawan disebuah kafe baca di makassar. bukunya yang sudah terbit: hujan rintih-rintih [puisi--2005], perempuan, rumah kenangan [novel--2007], aku hendak pindah rumah [puisi--2008] dan cinta yang marah [puisi--2009] terbit dalam buku: | Hujan Rintih-rintih | Perempuan, Rumah Kenangan | Sajak dengan Huruf Tak Cukup | Kupu-kupu dalam Kotak Kaca | Dian Sastro for President #2: Reloaded | Dian Sastro for President: End of Trilogy | Makassar Nol Kilometer | Setapak Salirang | Kota Tanpa Karya: Kumpulan Cerpen 3 Penulis Muda 3 negara | Aceh Dukaku | Sejalan Tak Seiring | Luka Aceh, Duka Kita | Aku Hendak Pindah Rumah | 100 Puisi Indonesia terbaik 2008

yang jelang terbit: | Kukila | muat di media: | Kompas | Koran Tempo | Fajar | Tribun Timur | Pedoman Rakyat | Batam Pos | Jurnal Nasional | tandabaca | imajio | chic | dll


5.      Mezra E. Pellondu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar